Menyelami kehidupan di pondok pesantren memang tidak hanya sekadar belajar agama, namun juga melatih kemandirian dan kedisiplinan. Hal ini menjadi bagian penting dalam proses pendidikan di pesantren, yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian santri agar menjadi pribadi yang mandiri dan disiplin.
Kemandirian merupakan salah satu nilai utama yang diajarkan di pesantren. Menurut KH. Hasyim Muzadi, seorang ulama dan mantan Ketua Umum PBNU, kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk mandiri dalam segala hal, baik secara ekonomi maupun spiritual. Dengan belajar mandiri, santri diharapkan mampu mengembangkan potensi dan kemampuannya secara maksimal.
Kedisiplinan juga menjadi nilai yang sangat ditekankan di lingkungan pesantren. Menurut KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, kedisiplinan merupakan pondasi utama dalam mencapai kesuksesan. Dengan belajar disiplin sejak dini, santri akan terbiasa menjalani rutinitas harian dengan tertib dan teratur, sehingga membentuk pola pikir dan perilaku yang baik.
Dalam keseharian di pondok pesantren, santri diajarkan untuk bangun pagi, menunaikan shalat lima waktu secara berjamaah, mengikuti kegiatan pembelajaran, serta melaksanakan tugas-tugas kebersihan dan keamanan lingkungan. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih kemandirian dan kedisiplinan santri.
Menurut Ustadz Abdul Somad, seorang pendakwah kondang, kemandirian dan kedisiplinan yang dipelajari di pesantren akan membawa manfaat yang besar bagi kehidupan di masa depan. “Santri yang mandiri dan disiplin akan mampu menghadapi segala tantangan dan cobaan dalam kehidupan dengan tegar dan sabar,” ujarnya.
Dengan demikian, menyelami kehidupan pondok santri binaan pesantren bukan hanya sekedar proses belajar mengajar, namun juga merupakan pembentukan karakter dan kepribadian yang kuat melalui latihan kemandirian dan kedisiplinan. Semua nilai-nilai tersebut sangat penting dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas dan tangguh.