Pesantren berwawasan nasionalisme memegang peran penting dalam menangkal radikalisme dan ekstremisme di Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki peran strategis dalam membangun karakter santri yang cinta tanah air dan memiliki sikap moderat.
Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, “Pesantren berwawasan nasionalisme membuka ruang untuk mendidik para santri agar memiliki pemahaman yang benar tentang nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.” Dengan demikian, para santri dapat menjadi agen perubahan yang mampu menangkal paham radikalisme dan ekstremisme yang merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prof. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam Indonesia, menambahkan bahwa pesantren berwawasan nasionalisme juga memiliki peran dalam mendorong pembangunan karakter bangsa yang pluralistik dan inklusif. Dengan memahami keberagaman dan menghargai perbedaan, para santri di pesantren dapat menjadi pelopor perdamaian dan harmoni di tengah masyarakat yang multikultural.
Namun, tantangan dalam menjinakkan radikalisme dan ekstremisme di kalangan pemuda Islam masih sangat besar. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terdapat sejumlah pesantren yang menjadi tempat radikalisasi dan rekrutmen teroris. Oleh karena itu, peran pesantren berwawasan nasionalisme sangat penting dalam menangkal paham-paham radikal yang dapat mengancam keamanan dan kedamaian bangsa.
Dalam upaya menangkal radikalisme dan ekstremisme, pendekatan yang holistik dan komprehensif sangat diperlukan. Pesantren berwawasan nasionalisme dapat menjadi wahana untuk memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam yang rahmatan lil’alamin dan mengajarkan nilai-nilai kebangsaan yang kokoh. Dengan demikian, para santri dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara dan membangun Indonesia yang damai dan sejahtera.
Dengan demikian, pesantren berwawasan nasionalisme memiliki peran yang sangat penting dalam menjinakkan radikalisme dan ekstremisme di Indonesia. Dengan memperkuat pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai kebangsaan dan toleransi, pesantren dapat menjadi garda terdepan dalam membangun masyarakat yang pluralistik dan inklusif. Semoga pesantren-pesantren di Tanah Air semakin menjadi lembaga pendidikan yang mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan cinta damai.