Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Memahami sistem pendidikan di pesantren sangat penting untuk melihat sejarah dan perkembangannya hingga saat ini.
Sejarah pesantren sendiri telah tercatat sejak abad ke-11 Masehi, dimulai dari pesantren pertama yang didirikan oleh Sunan Kalijaga di Jawa Tengah. Pesantren pada awalnya merupakan tempat pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh ulama-ulama terkemuka pada masanya.
Perkembangan pesantren terus berlangsung hingga saat ini, di mana pesantren tidak hanya memberikan pendidikan agama tetapi juga pendidikan formal seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Menurut Prof. Dr. H. Didin Saepuddin, MA, “Pesantren telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam hal kurikulum dan metode pembelajaran, sehingga pesantren dapat menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era globalisasi.”
Pentingnya memahami sistem pendidikan di pesantren juga diungkapkan oleh KH. Hasyim Muzadi, salah satu tokoh pesantren terkemuka di Indonesia. Beliau menyatakan, “Pesantren memiliki peran penting dalam mencetak kader-kader pemimpin yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas.”
Dalam memahami sistem pendidikan di pesantren, kita juga perlu melihat peran kitab-kitab klasik dalam proses pendidikan di pesantren. Menurut Dr. KH. Hasyim Asy’ari, kitab-kitab klasik seperti Kitab Kuning dan Hadis disusun sedemikian rupa untuk memperkuat pemahaman agama dan akhlak pada santri.
Dengan memahami sejarah dan perkembangan sistem pendidikan di pesantren, kita dapat lebih menghargai peran pesantren dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas. Pesantren tidak hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia modern.